Ada
seorang ibu dokter dr Sby yg menghubungi sy, selain minta utk dicarikan
3psng lobet dewasa, beliau jg bertanya apakah maraknya orang2 memburu
lobet utk diternakan bisa bertahan lama, tdk seperti masa booming ikan
lohan atau anthurium.. beliau termasuk pemula yg ingin dapat mengembang
biakan burung ini. ketertarikanya diawali krn banyak rekan2nya (dokter,
praktisi ahli hukum bahkan pengembang real estate) yg memelihara dan
ternyata dapat berkembang hanya dgn ruang yg relatif terbatas..
mengingat ibu ini memiliki lahan cukup yg tdk terpakai maka terpikirlah
untuk sedikit mulai berinvestasi beternak dg harapan dapat berkembang.
ada keraguan dlm dirinya akankah nanti dp saat lobet peliharaanya
beranak pinak justru pd saat harga anjlog dan nilai jual anakan turun
drastis... Saya bukan peramal dan tidak tahu apa yg akan terjadi di
waktu mendatang, namun kesetabilan trend dan harga bukankah tergantung
dr kita-kita yg bermain diseputar dunia lobet, farm2 besar yg mempunyai
produksi berkualitas dan jumlah yg banyak sangat berpengaruh pd maraknya
bisnis beternak lobet. hukum ekonomi antara ketersediaan barang
dibanding permintaan tentu tetap berlaku... sementara akhir2 ini
permintaan lebih banyak dari ketersediaan lobet baik anakan, siapan
maupun indukan yg dijual maka harga jg terjaga bahkan cenderung naik dan
ini menjadi daya tarik tersendiri bagi pemodal-pemodal besar maupun
peternak lama yg upgrade warna LB-nya utk terus memburu lobet, harga yg
fantastis merupakan salah satu faktor utama pertimbangan investasi ini.
Farm besar dgn produksi sistim alamipun mulai merubah cara ternaknya dgn
penetasan mesin dan pembesaran lolohan pd produk anakannya..sehingga
kesetabilan jumlah produksi menjadi andalan utk ke-profesionalan
menerima indent order, beberapa importir jg gencar mendatangkan lobet
import utk mengisi permintaan yg tdk terpenuhi dan permintaan akan
jenis2 khusus dan jenis terbaru, saya jd ingat pd saat booming ikan
Lohan, pd ms awal booming itu anakan ikan biasa berada dikisaran harga
400-500, yg sudah kliat nonong berharga 6jt, dan ketika di ecerkan dgn
cepat terjual habis, ikan import dr malaysia tsb dgn segera menjadi
booming tidak hanya dikalangan hobies ikan namun juga hampir kepelosok2
kampung, menghidupi ribuan pengumpul pakan cacing darah, membanjiri
order pesanan akuarium, tukang las meja besi dan produsen asesories
serta banyak lagi orang2 yg berdagang dan mendapat keuntungan dr
maraknya booming tsb, namun tingginya permintaan segera tertutup oleh
besarnya produksi anakan ikan tersebut serta trend jenis lohan import yg
berkembang terlalu cepat masuk ke negri ini, membuat kecil hati para
pemain, hobies dan peternak lokal kesulitan mengejar trend yg terlalu
cepat..belum 2bln lohan pancawarna keluar sdh disusul lohan rainbow
king, sbentar kemudian kemalau keluar, cinhua dsb dsb... maka sdh
terprediksi hancurlah kejayaan fantastisnya harga ikan lohan ini..
skarang tinggal sisa kenangan bekas akuariumnya bahkan tabloidnya,
setelah booming Lohan hampir 6-7 thnan kita tau ada beberapa booming spt
Lobster Redclaws dan Anthurium Gelombang Cinta n jemani, sama yg
terjadi sejarah berulang dan hukum ekonomi perbandingan suplai barang
dgn permintaan kembali terjadi.. alhasil hancur juga!! skarang siapa
yg harus menjaga trend dan kestabilan maraknya ternak lovebird ??? kalau
semua pihak terutama pemain2besar, importir, pengecer dan peternak2
kecil konsisten srta saling menjaga, mengayomi memiliki kesamaan visi
membawa kemana trend ini pasti sy yakin semua akan sama2 mendapat berkah
kenikmatan yg bertahan lama , amin
Sy juli 13 menjual 2 dakocan an akan ori .1 pasjo Siapan.1 olive siapan. Eh cm di tawari 1200000 semuanya. Sakit hati ini -_-
ReplyDelete